TUGAS MASALAH TRANSPORTASI


BAB 1
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
permasalahan transportasi di kota Jakarta belakangan ini. Hampir seluruh lapisan masyarakat berteriak melihat kondisi transportasi di kota Jakarta yang sudah sakit parah. Pada intinya mereka berharap ada perubahan besar sehingga lalu lintas pergerakan orang dan barang di Jakarta menjadi lebih manusiawi.

Akibatnya kemacetan menjadi faktor utama. Oleh sebab itu saya mengangkat topik kemacetan di Jakarta. sebagai mahasiswa teknik perencanaan wilayah dan kota saya harus tahu sebab dan akibat dari dampak kemacetan yang terjadi di ibu kota kita.

B.      RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1.       Bagaimana mengatasi kemacetan di Jakarta?
2.       Berapa banyak kendaraan yang masuk ke kota Jakarta?
3.       Apakah hanya di kota Jakarta saja yang identik dengan kemacetan?
4.       Apa yang sudah di lakukan pemerintah untuk mengatasi kemacetan?
5.       Dimana saja yang menjadi titik kemacetan di jakarta?
6.       Angkutan umum apa saja yang beroprasi di Jakarta?
7.       Apakah pemerintah rugi karena kemacetan yang terjadi di Jakarta?

C.       TUJUAN
Dalam penulisan ini ada tujuan-tujuan tertentu yaitu :
1.       Mengetahui yang menjadi masalah dari kemacetan.
2.       Mengetahui pemerintah yg lakukan untuk mengatasi kemacetan di ibu kota.
3.       Mengetahui sebab dari Jakarta macet.
4.       Mengetahui apa pemerintah menyediakan angkutan umum untuk masyarakat.
5.       Mengetahui berapa banyak kendaraan yang masuk ke kota Jakarta.

D.      MANFAAT
Bagi saya penulisan ini untuk menambah wawasan , dan menambah ilmu pengetahuan saya di bidang transportasi.
Manfaat bagi pembaca, agar pembaca mengerti apa langkah yang di lakukan pemerintah dalam mengatasi kemacetan di ibu kota, apa sebab dan akibat dari kemacetan yang terjadi di Jakarta, serta menambah  wawasan dan ilmu di bidang transportasi.


BAB II
PENYAJIAN DATA

A.      Bagaimana mengatasi kemacetan di Jakarta?
untuk dapat  mengatasi kemacetan di Jakarta dengan cara menyediakan fasilitas umum, memberi sanksi (tilang) pada pengguna jalan yang tidak patuh pada peraturan lalu lintas. Seperti halte, bus, lahan parkir, drainase, dll. Jika tidak teratasi dengan baik, kemacetan takan teratasi, adanya inisiatif dari masyarakat untuk memakai fasilitas umum yang sudah tersedia, dan adanya kesadaran dari pengguna jalan untuk patuh dalam mengendarai maupun memarkirkan kedaraan yang mereka gunakan.

B.      Berapa banyak kendaraan yang masuk ke kota Jakarta?
Polda Metro Jaya mencatat sekitar 700 ribu kendaraan dari wilayah penyangga seperti Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi yang saban hari masuk ke Ibu Kota. Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lumowa mengatakan, masuknya ratusan ribu kendaraan per hari dari wilayah sekitar Jakarta menyebabkan kemacetan. Jumlah kendaraan yang datang dari berbagai wilayah itu belakangan ini kian meningkat. Itu sebabnya kemacetan kian parah."Ini penyumbang signifikan atas kemacetan," katanya, Selasa, 19 uli 2011.
Sementara, kata dia, pertambahan sepeda motor yang beredar di jalan raya Jakarta sebanyak 890 unit perhari. Sedangkan jumlah mobil bertambah 240 unit. "Pertumbuhan ini juga yang menyebabkan kemacetan di Jakarta semakin parah," tambah dia.

Dia melanjutkan, jumlah kendaraan yang beredar di Jakarta saat ini ada 11.362.396 unit. Roda dua 8.244.346 unit dan roda empat 3.118.050 unit. Dari jumlah ini, 98% adalah kendaraan pribadi sisanya sebanyak 859.692 unit atau 2% nya angkutan umum yang mengangkut 66% total penduduk Jakarta. "Memang siap tahunnya tren jumlah kendaraan pribadi seperti motor dan mobil terus meningkat," tuturnya. Kondisi ini diperparah dengan tidak singkronnya pertumbuhan jalan dan kendaraan. Panjang jalan di Jakarta hanya 7.650 km dan luas jalan 40,1 km atau 0,26% dari luas wilayah DKI. Sedangkan pertumbuhan panjang jalan hanya 0,01% per tahun.
Belum lagi tingginya angka perjalanan di Jakarta yang mencapai 21 juta perhari. Royke mengaku pihaknya menempuh berbagai cara guna meredam kemacetan. Salah satunya melalui pembatasan kendaraan berat di Tol Dalam Kota. Namun, menurut dia, untuk mengerem ledakan kendaraan bermotor diperlukan transportasi publik yang memadai, murah, aman, dan nyaman.



C.      Apakah angkutan umum yang beroperasi di Jakarta sudah efisien?
GUBERNUR DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan angkutan umum yang beroperasi di Jakarta saat ini mencapai 64.550 unit. Karena dianggap tidak efisien dan efektif, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan membatasi jumlah angkutan umum  dan mengawasi operasional mereka di Jakarta. Dari jumlah angkutan umum di DKI Jakarta tersebut, sebanyak 3.260 merupakan kendaraan antarprovinsi,  22.018 unit bus kota, 24.324 unit taksi, 14.424 unit angkutan lingkungan, dan 524 unit Bus Transjakarta.
Angkutan sekarang tidak efisien dan efektif. Contoh yang baik adalah Kopaja, mereka membuat (bus) yang kapasitasnya lebih besar, memenuhi Amdal. Langkah ini seharusnya diikuti pengelola angkutan umum yang lain. Ke depan, menurut dia, masterplan transportasi atau pola angkutan DKI Jakarta akan bertumpu pada transportasi kereta api. Sedangkan angkutan umum lainnya akan jadi supporting element dalam masterplan yang terintegrasi.

D.      Apa yang sudah di lakukan pemerintah untuk mengatasi kemacetan?
Percobaan sepekan itu adalah cara pemerintah DKI Jakarta mencari jalan keluar dari kemacetan tol yang belakangan kian menggila. Jangka waktu percobaan itu sebulan. Jika dalam tiga pekan ke depan, perkembangannya membaik, maka larangan bagi truk dan kontainer itu bisa terus berlaku. Dipatenkan.
Hitung-hitungan sementara memang tampaknya memuaskan. Lihatlah hasil evaluasi Dinas Perhubungan DKI berikut ini. Selama sepekan ini, begitu hasil evaluasi itu, kemacetan di tol dalam kota  arah Cawang menuju Tomang berkurang 40 persen. Pengurangan terjadi di 11 ruas tol dan jalur arteri Cakung- Cilincing.
Perkembangan itu tentu saja mengembirakan masyarakat luas di Jakarta. Maklum jumlah kendaraan berat yang lewat saban hari memang cukup banyak. Tol dalam kota dari Cawang tujuan Tomang misalnya, saban hari dilewat 4.013 kendaraan. Dari jumlah itu, 1.404 adalah truk dan kontainer.
Dengan peraturan baru itu, maka lebih dari 25 persen beban berkurang. Meski belum diketahui apakah setelah peraturan baru itu, jumlah kendaraan yang lewat jalan tol itu susut atau bertambah. Kemungkinan bertambah bisa terjadi, jika kendaraan yang semula lewat arteri masuk tol, setelah melihat tol agak lancar. 
Susut atau bertambah, faktanya adalah selama sepekan ini tol dalam kota lebih lancar. Kendaraan juga bisa melaju lebih cepat dari biasanya. Dari Cawang menuju Tomang, misalnya, kecepakatan kendaraan menjadi 38,09 kilomter per jam. Padahal sebelumnya rata-rata 13 kilomter per jam. Antrean kendaraan di ruas jalan Slipi juga berkurang.
Kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati 11 ruas jalan tol dalam kota dan arteri Cakung-Cilincing sekitar 19,24 kilometer per jam. Pengurangan volume kendaraan di ruas jalan tol itu juga dirasa sangat signifikan. Truk dan kontainer yang jalannya lambat memang kerap kali menahan laju kendaraan di belakangnya.
E.       Dimana saja yang menjadi titik kemacetan di jakarta?
Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota di sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Rasuna Said, Jalan Satrio, dan Jalan Gatot Subroto. Kemacetan sering terjadi pada pagi dan sore hari, yakni di saat jam pergi dan pulang kantor.
F.       Angkutan umum apa saja yang beroprasi di Jakarta?
Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana bus PPD. Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh pihak swasta, seperti Mayasari Bhakti, Metro Mini, Kopaja, Bianglala dll. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal-terminal dalam kota, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan, Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus, Rawamangun, dan Kampung Melayu.
Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal. Selain itu ada pula ojek, bajaj, dan bemo untuk angkutan jarak pendek. Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan sepeda ontel. Angkutan becak masih banyak dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti di Bekasi, Tangerang, dan Depok.
G.     Apakah pemerintah rugi karena kemacetan yang terjadi di Jakarta?
Kerugian terbesar dari kemacetan lalu lintas yang melingkupi DKI Jakarta adalah dalam hal kehilangan nilai waktu yang mencapai Rp14 triliun lebih. Jakarta, memang sudah serba tak seimbang, baik dalam hal kependudukan, transportasi, maupun infrastruktur. Bappeda DKI mencatat, pertumbuhan panjang jalan di Jakarta sebesar 0,01 persen per tahun. Sementara pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor 9,5 persen per tahun.

Kerugian ini mencakup komponen biaya untuk bahan bakar kendaraan, operasi kendaraan, kehilangan nilai waktu, kehilangan potensi ekonomi, dan pencemaran udara. Dan Dinas perhubungan provinsi DKI Jakarta berdasar hasil studi valuasi biaya kemacetan lalu lintas DKI tahun 2010, mencatat kerugian akibat biaya kemacetan lalu lintas di Jakarta mencapai Rp45.198.085.000.000.






BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam penulisan ini adapun kesimpulan dari masalah transportasi di Jakarta.
Masalah transportasi darat di Jakarta menjadi kendala bagi sebagian orang. Para pengguna jalan harus tertib lalu lintas agar dapat mengurangi kemacetan dan kecelakaan. Aparat yang bertugas mengatur lalu lintas, harus mengatur lalu lintas dengan sebaik-baiknya.
Seperti kita lihat dalam makalah ini kendaraan yang akan masuk ke daerah Jakarta sungguh amat banyak sekali, sehingga membuat kemacetan di ibu kota. Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kemacetan di ibu kota. Seperti : truk dilarang masuk ke ibu kota pada jam berangkat maupun pulang kerja kecuali truk bbm. Kendaraan roda dua juga menjadi biang kemacetan. Sudah di sediakan jalan khusus roda dua tetapi tidak di gunakan dengan baik, Akibatnya banyaknya kecelakaan lalu lintas di sebabkan oleh kendaraan roda dua.
Pemerintah DKI Jakarta seharusnya menyadari akan pentingnya angkutan umum untuk mengurangi kemacetan. Dengan menambah jumlah angkutan di serta kan dengan fasilitas yang nyaman. Karena para penumpang takut akan tindak kriminalitas dalam angkutan umum tersebut. Jangan hanya pemerintah, masyarakat pun harus mempunyai inisiatif jika angkutan umum di sediakan dengan fasilitas yang nyaman . jika masyarakat tidak memakai angkutan yang sudah di sediakan oleh pemerintah maupun pihak swasta, sama saja pasti Jakarta akan tetap macet.









LAMPIRAN

 
 
    

   
 
 
                   

DAFTAR PUSTAKA


http://news.okezone.com/read/2011/07/21/338/482742/kerugian-kemacetan-di-jakarta-mencapai-rp45-triliun
http://metro.vivanews.com/news/read/234147-700-ribu-kendaraan-per-hari-masuk-jakarta